Inisiatif Belt and Road penting bagi Asia Tenggara

Inisiatif Sabuk dan Jalan sering dipandang di Barat sebagai tantangan Tiongkok terhadap tatanan global, namun Inisiatif Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) penting bagi ASEAN.Sejak tahun 2000, ASEAN merupakan perekonomian regional yang berkembang di sekitar Tiongkok.Jumlah penduduk Tiongkok sekitar dua kali lipat jumlah penduduk negara-negara ASEAN, dan perekonomiannya jauh lebih besar.Perbatasan barat daya Tiongkok dengan banyak negara ASEAN juga telah memfasilitasi banyak proyek yang sedang dikembangkan.

 asvs

Di Laos, Tiongkok mendanai pembangunan kereta api lintas batas yang menghubungkan ibu kota Laos, Vientiane, dengan kota Kunming di Tiongkok barat daya.Berkat investasi Tiongkok, Kamboja juga memiliki proyek jalan raya, satelit komunikasi, dan bandara internasional yang sedang berjalan.Di Timor-Leste, Tiongkok telah berinvestasi dalam pembangunan jalan raya dan pelabuhan, dan perusahaan-perusahaan Tiongkok telah memenangkan tender untuk pengoperasian dan pemeliharaan jaringan listrik Nasional Timor-Leste.Transportasi umum dan kereta api di Indonesia telah memperoleh manfaat dari Inisiatif Belt and Road.Vietnam juga memiliki jalur kereta ringan baru.Sejak akhir tahun 1980-an, investasi Tiongkok di Myanmar menempati urutan teratas dalam daftar investasi asing.Singapura tidak hanya merupakan mitra dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative), namun juga merupakan anggota pendiri AIIB.

Sebagian besar negara ASEAN melihat Inisiatif Sabuk dan Jalan sebagai peluang untuk membangun infrastruktur dan meningkatkan perekonomian domestik mereka, terutama ketika pertumbuhan ekonomi global diperkirakan menurun.Penerima manfaat terbesar bagi ASEAN di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) adalah negara-negara dengan ekonomi menengah yang telah menerima tawaran bantuan Tiongkok melalui kerja sama tanpa jatuh ke dalam perangkap utang.Kecuali jika terjadi guncangan yang tiba-tiba dan menghancurkan, Tiongkok akan terus memainkan peran penting dalam mendistribusikan kekayaan dan membantu pertumbuhan global, khususnya bagi negara-negara ASEAN.

Ketika BRI ditandatangani, negara-negara kecil di ASEAN bergantung pada pinjaman besar Tiongkok.Namun, selama negara-negara ASEAN yang berpartisipasi dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) dapat membayar utang mereka dan menilai potensi manfaat dari proyek yang mereka kerjakan, maka inisiatif ini dapat terus menjadi dorongan bagi perekonomian kawasan.


Waktu posting: 09 Agustus 2023